Sabtu, 27 April 2013

HIDROSFER

HIDROSFER, HUJAN DAN SUNGAI
Hidrosfer
Hidrosfer adalah seluruh lapisan air yang ada pada planet bumi yang mencakup 2/3 permukaan bumi, tetapi massanya hanya sebagian kecil dari massa total bumi. Adanya terik matahari pada siang hari menyebabkan air di permukaan Bumi mengalami evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi uap air. Uap air akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk awan. Akibat pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar hingga akhirnya jatuh menjadi hujan (presipitasi). Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau mengalir menjadi air permukaan (run off). Baik aliran air bawah tanah maupun air permukaan keduanya menuju ke tubuh air di permukaan Bumi (laut, danau, dan waduk). Inilah gambaran mengenai siklus hidrologi. Jadi siklus hidrologi adalah lingkaran peredaran air di bumi yang mempunyai jumlah tetap dan senantiasa bergerak. Secara umum macam siklus hidrologi berdasarkan jalur yang dilewati air dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: a) Siklus pedek, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan dan akhirnya terjadilah hujan di kawasan laut. b) Siklus sedang, yaitu proses penguapan dari laut maupun dari darat kemudian terbentuk awan. Awan terbawa angin ke wilayah daratan yang menyebabkan hujan di daratan, kemudian air mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan. c) Siklus panjang, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan. Awan terbawa angin ke daratan yang menyebabkan hujan di daratan, kemudian air mengalir ke laut melalui sungai permukaan dan aliran bawah tanah.
Laut mempunyai kedalaman dasar yang berbeda-beda. Dasar laut membentuk lereng mulai garis pantai ke arah tengah laut. Kedalaman laut makin bertambah dengan makin jauh jaraknya dari daratan pantai. Kedalaman laut dapat dihitung dengan cara:
Kedalaman laut (d) = [kecepatan bunti di air (v) x interval waktu antara bunyi pergi dan datang (t) ] / 2
Berdasarkan zona kedalamannya, laut dapat dibedakan menjadi beberapa zona, yaitu:
a.       Zona litoral atau zona pasang surut, merupakan wilayah laut yang berada di antara pasang naik dan pasang surut air laut. Zona ini sering disebut dengan daerah pantai.
b.      Zona neritik, merupakan wilayah laut yang berada di antara garis pantai kedalaman 200 m. Pada zona ini sinar matahari masih dapat menembus ke dalam. Ikan dan sejenisnya serta tumbuhan laut banyak dijumpai pada zona ini.
c.       Zona batial, merupakan wilayah laut yang berada pada kedalaman 200–2.500 m. Pada zona ini sinar matahari sudah tidak mampu menembus ke dalam sehingga organisme laut tidak sebanyak pada zona neritik. Zona batial biasanya merupakan lereng benua (continental slope) yang curam dan berbatasan dengan landas benua (continental shelf).
d.      Zona abisal, merupakan wilayah laut yang mempunyai kedalaman lebih dari 2.500 m. Suhu pada wilayah ini sangat dingin. Hewan laut yang dapat hidup hanya terbatas dan tumbuhan laut sudah tidak ada.
Hujan
Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Atau dapat dikatakan bahwa  hujan adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi.
Proses terjadinya hujan
Description: siklus proses terjadinya hujanHujan terjadi akibat dipengaruhi oleh konveksi di atmosfer bumi dan lautan. Konveksi merupakan sebuah proses pemindahan panas oleh gerak massa suatu fluida dari suatu daerah ke daerah yang lainnya. Air yang terdiri dari air laut, air sungai, air limbah dan sebagainya pada umumnya akan mengalami proses penguapan atau evaporsi akibat dari panas sinar matahari. Uap air yang melayang ke udara akhirnya akan terus bergerak menuju langit yang tinggi, dan akhirnya menjadi kumpulan uap air yang sangat besar.  Uap air yang telah berkumpul di langit yang tinggi kemudian akan mengalami proses pemadatan atau secara ilmiah disebut juga dengan kondensasi, sehingga akan membentuk awan. Akibat terbawa angin yang bergerak, awan-awan tersebut saling bertemu dan membesar dan kemudian menuju ke atmosfir bumi yang suhunya lebih rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena terlalu berat dan tidak mampu lagi ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi, proses ini disebut juga proses presipitasi. Karena semakin rendah, mengakibatkan suhu semakin naik maka es/salju akan mencair, namun jika suhunya sangat rendah, maka akan turun tetap menjadi salju.
           
SUNGAI
Sungai adalah bagian dari permukaan bumi sebagai tempat air tawar mengalir dari aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut. Sungai merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan yang ada di bumi. Baik manusia, hewan dan tumbuhan semua makhluk hidup memerlukan air untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sungai mengalir dari hulu ke hilir bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
Air sungai berakhir di laut sehingga air yang tadinya terasa tawar menjadi asin terkena zat garam di laut luas. Air selalu mencari tempat yang rendah. Mengikis alur darat yang dilaluinya lalu berkumpul menjadi sungai. Sungai mengalir dari hulu ke hilir. Mengalir dari tempat tinggi seperti gunung dan bukit. Berakhir di tempat rendah dan berkumpul di danau atau laut.
Ada beberapa macam jenis sungai, diantaranya sebagai berikut:
ü Berdasarkan sumber airnya
1.    Sungai Hujan: sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan atau disebut juga sungai periodik. Kebanyakan sungai-sungai di Indonesia adalah jenis sungai hujan.
2.    Sungai Gletser: Sungai yang sumber airnya berasal darai pencairan gletser (es). Sungai ini terjadi di daerah yang memiliki pegunungan-pegunungan tinggi, seperti pegunungan Himalaya.
3.    Sungai Campuran: Sungai yang sumber airnya berasal dari campuran air hujan dan gletser. Contoh sungai campuran adalah sungai digul di pulau papua / irian jaya.
ü Sungai berdasarkan debit aliran airnya :
1.    Sungai permanen : Sungai yang debitnya stabil dan tidak dipengaruhi oleh musim. Contoh Sungai Mahakam, Sungai Barito, Sungai Musi dan Sungai Kapuas
2.    Sungai periodik : Sungai yang aliran airnya dipengaruhi oleh musim, meluap ketika musim hujan dan kering ketika musim kering. Contoh Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane.
3.    Sungai Episodik: Sungai yang aliran airnya ada hanya di musim penghujan, contoh Sungai Kasada di sumba.
ü Sungai Berdasarkan Arah Alirannya :
1.    Sungai konsekuen: Sungai yang searah kemiringan lereng.
2.    Sungai subsekuen: Sungai yang tegak lurus dengan sungai konsekuen.
3.    Sungai obsekuen: Sungai yang berlawan arah dengan sungai konsekuen.
4.    Sungai resekuen: Sungai yang searah dengan konsekuen.
5.    Sungai insekuen: Sungai yang tidak beraturan.
REFERENSI
Tjasyono,Bayong.2009.Ilmu Kebumian dan Antariksa.Bandung:Rosda
Arcadile, Aan. 2010. Hujan. di: http://id.wikipedia.org/wiki/Hujanv
Guru Muda. 2010. Siklus Proses Terjadinya Hujan. di:  http://www.beritaterhangat.net/2013/01/siklus-proses-terjadinya-hujan.html
Rose, Susana Van.2007.Bumi.Jakarta: Balai Pustaka
www.Wikipedia.com:Tentang Danau :[Diunduh: 9 April 2013]


KELOMPOK 2:
ANDI R NUGRAHA           1211207011               
LATIF HARIYANTO         1210207058
NENG YULI APRILIANI  1210207075               
NIA NURDIANA                 1210207076
SITI UYAINAH                    1210207101

1 comments:

tabankaechele mengatakan...

Pragmatic Play announces New Live Casino, Hotels and Resorts
Pragmatic Play, the leading content provider to the iGaming industry, today 제주도 출장마사지 announced its 김포 출장마사지 next live 강원도 출장마사지 casino and hotel 김제 출장안마 expansion. 순천 출장안마

Posting Komentar